Denai itu telah tertulis,
Suatu kerikil telah tersusun,
Bahwa, aku perlu menunggu,
Cinta yang dilabuh,
dengan akad.
Biarpun telahku ratakan,
denai itu tetap berliku,
Kerna belum cuku kudratku,
Menghimpunkan harmoni dan sentosa,
Yang bisa meleburkan,
Baatu-batu persengketaan.
Perjalanan masih jauh,
Kelunturun jiwa makin menghinggapi,
Menelusuri sebuah cinta,
Yang tidakku tahu,
Mana muara ijabku.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan